Career networking semestinya dibangun sejak pertama kali kita menginjakkan kaki di dunia kerja. Bila merasa relasi Anda itu-itu saja, pertanda saatnya Anda bergaul lagi. Atasi kendala yang membuat langkah Anda terhambat.
"Teman saya punya banyak relasi, bahkan tak sedikit menjadi teman akrabnya. Saya kok enggak bisa seprti dia, ya?"
Dasar networking itu gampang saja. Selama Anda tahu cara berbicara dengan orang lain dan enggak punya masalah dalam melakukan interaksi sosial, yang diperlukan hanyalah berteman. Tapi Anda tak harus menjadi sahabat karib seseorang untuk bisa mendapatkan keuntungan dari pertemanan itu. Anda cuma perlu jadi kenalan yang baik, yang bisa diandalkan saat dia membutuhkan bantuan. Sikap helpful adalah dasar networking, selama itu tidak saling merugikan. Di lain waktu, bantuan Anda itu pasti akan terbayar. Karena suka membantu, orang lain tak ragu membalas saat Anda memerlukannya.
"Saya pemalu dan introvert. Saya sulit membuka pembicaraan, apalagi ngobrol panjang lebar. Pokoknya saya 'garing' banget, deh"
Apa pun kepribadian Anda, selama Anda memiliki karier dan ingin berkembang, networking harus terus dilakoni. Coba lakukan hal berikut ini:
* Relaks. Rasa grogi atau khawatir akan mudah terpancar dan terlihat, jadi jangan biarkan itu terjadi. Saat akan memulai suatu pembicaraan atau kontak dengan seseorang, tarik napas dalam-dalam, berpikir positif, katakan bahwa Anda orang yang menyenangkan. Jangan merasa "kecil" dibandingkan orang lain, karena Anda punya hak berkenalan dengan siapa pun. Kalau tak dapat respons positif dari orang yang Anda dekati, jangan kecil hati, cuek saja.
* Jadi diri sendiri. Jangan meniru gaya orang lain dan berpikir keras tentang bahan obrolan yang hebat-hebat. Ngobrol saja tentang hal-hal yang masuk akal, sehari-hari, dan ringan. Bisa saja diawali dengan kondisi cuaca saat itu. Jika dilakukan dengan benar, pembicaraan akan terus berkembang ke hal lain. Tak perlu mencoba melucu, karena tidak semua orang dianugerahi kemampuan menarik perhatian orang lain dengan gaya lucu. Lakukan kontak mata dan senyum. Ini membuat Anda terlihat antusias, pede, dan menghargai orang lain.
* Manners itu nomor satu. Jadilah pendengar yang baik, hindari terlalu banyak menginterupsi dan mengeluarkan komentar-komentar sinis atau kasar. Akhiri pembicaraan dengan elegan, dan tawarkan untuk saling bertukar kartu nama.
"Saya selalu fokus, bahkan dalam memilih teman atau relasi. Saya tidak akan berteman dengan seseorang yang menurut saya enggak bakal memberi manfaat"
Pertanyaannya, siapa sih yang seharusnya ada di dalam daftar kontak Anda? Siapa yang harus didekati? Jawabannya adalah siapa pun yang Anda kenal. Setiap orang yang tahu nama Anda, semestinya masuk dalam contact list Anda (kecuali orang yang jelas-jelas membenci Anda).
Tak jadi soal apa pekerjaannya, di mana dia tinggal, seberapa besar power dan kekayaannya. Jangan membuat praduga atau asumsi siapa yang bisa dan tidak bisa membantu Anda. Ford R. Myers, seorang pakar karier di Amerika mengatakan, sebagian besar kliennya yang awalnya punya masalah dalam networking, setelah berkonsultasi dengannya, justru mendapatkan pekerjaan melalui orang-orang yang justru tidak mereka harapkan bakal bisa membantu. Nah, apakah Anda masih mau terlalu pilih-pilih teman?
"Saya sudah datang ke pertemuan-pertemuan, gaul di Facebook, mengumpulkan banyak kartu nama. Tapi, kontak-kontak saya itu 'bertebaran', sehingga saat membutuhkannya, saya bingung mencari"
Networking perlu ketelatenan dan keteraturan. Dalam buku Gaul, Meraih Lebih Banyak Kesempatan (Eileen Rachman & Petrina Omar), kalau Anda sudah memiliki sekumpulan kontak, bergabung dalam sejumlah pertemuan, datang ke pertemuan-pertemuan, tugas selanjutnya adalah menjaga hubungan terus berkesinambungan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan database atau membuat catatan-catatan penting tentang kontak-kontak Anda atau database. Misalnya, orang yang selalu dan perlu segera dihubungi beri tanda "HOT", di acara apa Anda bertemu, hal-hal yang dipertukarkan, dan topik obrolan yang terakhir kali dibicarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar