Tampilkan postingan dengan label karir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label karir. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Maret 2010

Maksimalkan Leadership Agar Karier Berkembang


Leadership atau kepemimpinan sebenarnya ada dalam diri setiap orang. Hanya saja perlu dimaksimalkan jika ingin menjadi individu yang bertumbuh, termasuk dalam karier. Konsep leadership bisa dikuatkan oleh diri sendiri. Caranya dengan menggali kekuatan yang ada dalam diri. Kenali dengan mencari tahu apa yang paling Anda suka dan apa tujuan Anda.

Coach Margetty Herwin, General Manager iCOACH mengatakan sukses lahir dari 88 persen kekuatan jiwa seseorang (heart and spirit). Kekuatan ini harus digali dari sesuatu yang abstrak menjadi lebih real. Caranya? Coach Getty, panggilan akrabnya, selanjutnya mengatakan untuk memaksimalkan leadership perlu dilakukan hal berikut ini:

Melepaskan mental block
Setiap orang bisa saja menjadi pemimpin. Namun tak semuanya mampu menjadi pemimpin yang efektif. Coach Getty mengatakan lepaskan lebih dahulu mental block atau sesuatu yang menghambat seseorang untuk berkembang.

Kenal diri
Fokuskan pikiran pada kekuatan dalam diri. Hanya dengan cara ini, seseorang bisa menggali dirinya dan kemampuan kepemimpinannya. Mulailah meninggalkan kebiasaan kebanyakan orang, yang lebih sering berfokus pada kelemahan.

Latih kemampuan leadership
Coach Getty menyebutkan ada tujuh pilar yang perlu dilatih menjadi mindset Anda untuk memaksimalkan kepemimpinan. Anda bisa melatihnya sendiri atau dengan bantuan orang lain seperti profesional (coaching). Ketujuh pilar untuk mencapai sukses itu diantaranya:

1. Temukan alasan dan tujuan dari sukses yang Anda inginkan.
2. Yakini bahwa Anda hanya akan menemukan hasil dan bukan kegagalan.
3. Ambil alih tanggungjawab apapun yang terjadi.
4. Kuasai masalah dalam bidang apapun.
5. Rekrutlah orang yang Anda tahu memiliki kualitas profesionalisme baik dan pengetahuan luas.
6. Jadikan pekerjaan dan atau bisnis sebagai aktivitas yang menyenangkan.
7. Komitmen yang kuat pada pekerjaan.

Agar Karier Aman Melaju

Meski Anda sudah berada di perusahaan yang sama selama beberapa tahun belakangan, bukan berarti Anda bisa bersantai dan berpikir bahwa posisi Anda aman. Saat ini, ada begitu banyak orang yang mencari lapangan pekerjaan. Dengan mudahnya posisi Anda bisa tergantikan oleh para sarjana-sarjana yang sedang mencari pekerjaan pertamanya. Mereka lebih muda, lebih banyak pendidikan, dan bisa dibayar dengan murah. Nah, supaya Anda bisa mempertahankan pekerjaan Anda, cobalah lakukan hal-hal di bawah ini.

"Setor" muka

Bagaimana cara para "petinggi" melihat Anda sebagai aset perusahaan jika mereka tak pernah melihat wajah Anda? Jika para atasan ini biasa minum kopi bersama di pantry tiap pagi, cobalah sesekali datang sepagi mereka, buat kopi, lalu beri salam. Setidaknya agar mereka pernah melihat wajah Anda. Jangan ragu untuk membuat percakapan ringan jika bertemu dengan salah satu atasan di dalam lift.

Hindari bermain Facebook di jam kerja. Iya, memang benar Facebook adalah situs untuk membangun jejaring. namun mem-posting status dan menjawab pesan dari teman-teman tak membuat Anda terlihat benar-benar memanfaatkan situs itu sebagaimana yang diharapkan. Apalagi jika atasan Anda merupakan salah satu teman di situs Anda itu. Ia bisa melihat status Anda yang bisa saja bertuliskan, "Rapatnya membosankan!". Jika memang sulit untuk menahan diri agar tidak membuka situs tersebut, setidaknya pastikan monitor Anda dalam posisi jauh dari pandangan orang lain. Buat setting privasi khusus untuk para bos yang berteman dengan akun Facebook Anda agar mereka tidak bisa melihat update dari Anda.

Lebih bersuara
Jangan berikan alasan untuk siapa pun membuat Anda tidak dianggap. Jika Anda pada dasarnya tipe orang yang pendiam, tapi pekerja keras, cobalah untuk lebih mengeluarkan pendapat dengan melemparkan info konstruktif pada pertemuan dengan tim saat membahas proyek bersama.

Tapi, yang perlu Anda hindari adalah sikap yang terlalu terlihat "cari muka" di hadapan bos Anda. Kecuali Anda adalah sekretaris personal, menjadi relawan untuk membantu atasan dengan mengerjakan tugas-tugas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor akan membuat Anda terlihat seperti penjilat. Plus, atasan Anda akan bertanya-tanya, mengapa Anda memiliki waktu untuk mengerjakan hal-hal tersebut.

Berarti keluar dari zona nyaman
Saat ini, banyak pekerja yang bisa berganti pekerjaan saat perusahaan mengubah haluannya agar bisa bertahan. Jika bos Anda sedang mengupayakan sebuah proyek baru yang tidak melibatkan Anda, tapi Anda yakin bisa menjadi bantuan di sana, coba cari cara untuk bisa ikut ambil bagian di sana.

Kurangi pula kebiasaan makan siang terlalu lama di luar kantor. Ketika Anda tak berada di kantor dalam waktu lama, Anda berisiko melewatkan kesempatan. Mungkin saja si bos sedang membagikan peran-peran bagi para karyawan untuk mencoba tugas baru. Ketika Anda tak ada di sana saat itu terjadi, hilanglah kesempatan Anda.

Mengamati perkembangan diri
Jika Anda sudah lama tidak mendapatkan evaluasi, cobalah untuk meminta waktu atasan Anda setiap beberapa bulan sekali. Minta ia memberikan evaluasi dan masukan untuk pekerjaan Anda. Atasan akan terkesan dengan inisiatif bawahannya ini. Namun, jangan sampai Anda lalu merajuk minta fasilitas macam-macam hanya karena merasa sudah dekat dengan atasan.